Jumat, 20 November 2009

MARI BELAJAR DAN BERTUMBUH BERSAMA TIDAK ADA KATA-KATA/TANGGAPAN/TULISAN YANG DAPAT MENYAKITIMU, KALO KAMU TIDAK MEMASUKKANNYA DALAM HATIMU

BILA NILAI-NILAI MORAL SALING BERTENTANGAN -*-

Sebagai orang Kristen, kita berjuang agar tetap bebas dari dosa dan
perbuatan dursila. Adakalanya, khususnya sebagai petobat baru, hal
ini berarti menjauhi kawan-kawan yang mempengaruhi kita untuk
berbuat dosa. Namun, kita tidak akan bisa mempengaruhi dunia jikalaukita tidak berteman dengan orang yang belum percaya
walaupun mereka hidup dursila.

Paulus menghadapi soal ini ketika berurusan dengan jemaat di
Korintus:

"Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan
bergaul dengan orang-orang cabul. Yang aku maksudkan bukanlah
dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau
dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah
berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia
ini. Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu
jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya
saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala,
pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian
janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama. Sebab dengan
wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar
jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di
dalam jemaat? Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi
Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-
tengah kamu." (1Korintus 5:9-13)

Di sini Paulus dengan jelas membedakan antara perilaku kita terhadap
orang dursila di luar gereja dan di dalam gereja. Kita harus bergaul
dengan mereka yang di luar gereja. Kristus memanggil kita untuk
mengasihi orang berdosa, bukan untuk menghakimi mereka.

Mereka yang di luar gereja
--------------------------
Bertahun-tahun setelah perceraian orangtua saya, seorang perempuan
datang dan hidup bersama dengan ayah saya. Saya tetap mempunyai
hubungan yang dekat dengan ayah saya dan mulai berteman dengan pacar
ayah saya itu. Ibu saya mengeluh, "Bukankah kunjunganmu itu dapat
diartikan sebagai menyetujui hubungan mereka berdua?" Saya terangkan
bahwa ayah mengerti betul kalau saya tidak menyetujui dosanya.
Namun, jikalau saya putuskan hubungan kami, saya tidak lagi memiliki
kesempatan untuk menunjukkan kasih Kristus.

Coba bayangkan keadaan diri Anda sebelum percaya kepada Kristus.
Mungkin, Anda tidak terlibat dalam kebejatan moral apa pun. Tetapi,
apa yang akan terjadi bila tidak ada seorang Kristen pun yang
menaruh perhatian karena beberapa kesalahan Anda? Bagaimana Anda
akan bisa mendengarkan berita tentang Kristus?

Misalnya, Anda mempunyai seorang rekan yang homoseks. Kita sebut
saja dengan nama si Polan. Bila Anda menunjukkan sikap yang
menghukum homoseksnya itu, maka si Polan takkan pernah mau
mendengarkan kesaksian Anda. Tetapi bila Anda mengasihinya sebagai
seorang pribadi sebagaimana Allah mengasihinya, mungkin saja Anda
bisa membawanya kepada Kristus. Anda mungkin mempunyai kesempatan
untuk mengutarakan bahwa homoseks itu dursila, tetapi pastikan agar
nasihat Anda itu tetap dalam kondisi persahabatan, dan kemungkinan
nasihat ini didengar.

Kita tidak bisa mengharapkan orang di luar Kristus untuk hidup
sesuai dengan moral Alkitab. Banyak orang kelihatannya bisa hidup
demikian, tetapi tanpa Roh Kudus, prinsip-prinsip Alkitab terbukti
sulit untuk diikuti. Yang harus kita perhatikan ialah agar sahabat
kita yang belum seiman itu menerima Kristus, kemudian hidup moral
yang baik akan menyusul. Berusaha untuk mengubah kebiasaan seseorang
dalam homoseks, obat bius, minuman keras atau perubahan hidup
drastis lainnya, acapkali memerlukan campur tangan Kristus yang
mengerjakan penebusan. Jangan mengharapkan perubahan terjadi sebelum
orang itu bertobat.

Paulus mengingatkan orang Korintus untuk tetap bergaul dengan orang
dunia yang dursila. Tuhan Yesus memberi contoh ini ketika Ia bergaul
dengan orang-orang yang pekerjaannya buruk pada zaman-Nya, seperti
pemungut cukai dan pelacur. Kita harus berteman dengan orang-orang
yang ada di sekeliling kita yang belum mengenal Kristus.

Banyak orang yang hidup, bekerja, dan berteman dengan Anda,
barangkali melakukan hal-hal yang Anda tentang sebagai seorang
Kristen. Hal ini mungkin membatasi persahabatan Anda sebab Anda
harus menolak untuk minum-minuman keras, berjudi, atau menipu
bersama mereka. Sudah tentu Anda tidak boleh membahayakan nilai-
nilai yang Anda anut demi persahabatan itu.

Dalam hal ini Anda dapat memusatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang
menjauhi pertentangan nilai-nilai, seperti makan siang bersama,
bermain golf, atau berbelanja bersama. Carilah kegiatan-kegiatan
yang dapat dinikmati bersama-sama yang tidak melibatkan kompromi.
Galanglah persahabatan Anda atas pengalaman yang positif. Selama
saat-saat seperti itu, mungkin saja Anda mendapatkan kesempatan
untuk membicarakan kepercayaan Anda. Jika satu persoalan timbul,
jangan lupa mengutarakan pendapat Anda tanpa menghakimi sahabat
Anda. Katakan saja apa yang Anda anggap benar sesuai dengan Alkitab.
Jadikan Alkitab sebagai otoritasnya, bukan Anda.

Terlebih pula, berdoalah agar ada kesempatan untuk menyampaikan iman
Anda di dalam Kristus. Ingatlah, memberitakan Kristus itu lebih
menguntungkan bagi sahabat Anda daripada jika Anda mengutarakan
nilai-nilai hidup. Bersama Kristus akan datang nilai-nilai hidup.
Tanya saja diri sendiri, apakah Anda mempunyai sahabat non-Kristen
yang dengannya Anda dapat menggalang persahabatan? Apakah Anda
terbuka bagi kesempatan untuk menyatakan iman Anda? Apakah Anda
mengutarakan nilai-nilai hidup Anda bila ditanya?

Mereka yang di dalam gereja
---------------------------
Di pihak lain, Paulus memberikan pengarahan yang berbeda sekali
mengenai orang-orang yang ada di dalam gereja. Orang-orang yang
telah menyatakan diri sebagai orang Kristen harus menjauhkan diri
dari perbuatan dursila. Paulus meminta orang Korintus untuk
mengucilkan seorang saudara seiman yang telah diperingatkan
sebelumnya mengenai perbuatan dosanya. Kemudian, Paulus
memerintahkan agar gereja menerimanya kembali setelah ia bertobat.

Orang-orang Kristen harus menunjukkan kejujuran. Kita harus
bertingkah laku sesuai dengan pernyataan kepercayaan kita. Sebagai
anggota gereja, kita harus dapat dimintai tanggung jawab satu sama
lain. Jika satu anggota hidup dalam dosa, gereja harus
memperingatkan orang itu. Yesus mengajarkan hal ini dalam Lukas
17:3, "Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia
menyesal, ampunilah dia." Kita terpanggil untuk menegur dan
mengampuni.

Baik teguran maupun pengampunan membawa kita dalam kesulitan. Kita
lebih suka menceritakannya kepada orang lain, mengeluh, dan
bergunjing. Yesus menerangkan dalam Matius 18:15-17 bahwa kita harus
menghadapi orang itu sendiri, kemudian baru dengan orang lain. Bila
kita mengasihi saudara seiman, maka kita akan menghadapinya,
khususnya apabila kita secara langsung terkena akibatnya.

Oleh sebab itu, bila seorang lelaki di dalam gereja hidup bersama
dengan pacarnya, maka kita bertanggung jawab untuk mengingatkan dia
bahwa perbuatan itu melanggar norma susila. Bila seorang perempuan
menipu suaminya, maka wajiblah kita mengingatkan dia. Besar
harapannya bahwa nasihat yang penuh kasih itu akan membawanya kepada
pertobatan.

Yang menyedihkan adalah bahwa setelah orang itu bertobat, sering
lebih sulit bagi kita untuk mengampuninya. Rupanya, kita tidak bisa
melupakan bahwa orang itu pernah berbuat zinah atau mencuri uang
gereja. Walaupun kita mengatakan telah mengampuninya, pikiran kita
masih menuduh perbuatan itu. Seorang yang baru menjadi Kristen
mengaku bahwa ia masih bergumul melawan homoseksualitas, lalu kita
tidak pernah mempercayai dia lagi. Sahabat kita yang telah cerai
ternoda karena kegagalannya itu.

Hakikat kekristenan adalah kemurahan. Allah mengampuni, melupakan,
dan membaharui segalanya. Bahkan, dosa-dosa yang dilakukan setelah
pertobatan pun dapat diampuni, dan tidak ada dosa yang harus dinilai
lebih buruk dari yang lainnya. Jikalau Allah bisa mengampuni sifat
egois saya, maka Ia pun bisa mengampuni perceraian sahabat saya.
Jika saudara kita bergelimang dalam dosa, kita wajib menegur, tetapi
setelah ia bertobat kita harus mengampuni dan memperbaharuinya.

Pertimbangkanlah bagaimana Anda dapat memasuki pelayanan
pengampunan. Lihat di sekeliling jemaat Anda. Apakah ada orang-orang
yang tidak diikutsertakan oleh karena pada masa silam mereka
bercerai, terlibat homoseksualitas, perzinahan, atau oleh karena
mereka tidak memiliki sifat yang dikehendaki gereja? Pikirkan cara-
cara Anda agar dapat mengikutsertakan mereka dalam hidup Anda dan
menolong mereka merasa diterima dalam jemaat.

Mereka yang mencari
-------------------
Antara mereka yang di luar gereja dan mereka yang di dalam gereja
ada kelompok ketiga, yaitu mereka yang sedang mencari Kristus.
Mereka terkatung-katung antara permulaan kebangkitan hidup rohani
dan penyerahan sepenuhnya kepada Kristus. Selama proses ini
diperlukan banyak kesabaran terhadap mereka.

Beberapa orang mengalami pertobatan dengan segera, sedangkan orang
lain secara berangsur-angsur menjadi orang Kristen. Di dalam kedua
kelompok ini ada orang-orang yang mengalami perubahan hidup secara
total, berhenti melakukan perbuatan dursila dan di depan umum hidup
sungguh-sungguh sebagai orang Kristen baru. Tetapi beberapa orang
masih bergumul dalam perubahan kehidupan mereka.

Perjalanan hidup setiap orang berbeda-beda. Kita tidak bisa
mengharapkan setiap orang untuk berubah secara mendadak. Kita harus
bersabar dan memohon kepada Tuhan agar membimbing orang itu
mengadakan perubahan yang perlu.

Dalam kelompok penelaahan Alkitab saya, ada seorang lelaki dan
perempuan yang hidup serumah. Mereka saling mencintai; malahan
lelaki ini telah meninggalkan pekerjaannya untuk ikut pindah ketika
si wanita ditugaskan di kota lain. Masing-masing orang ini pernah
menikah sebelumnya dan sekarang mereka memutuskan untuk tidak kawin
resmi lagi.

Sewaktu mereka terus mengikuti penelaahan Alkitab ini, Allah mulai
mengerjakan suatu perubahan dalam hidup mereka. Saya berdoa agar
Allah menggerakkan mereka untuk menikah secara resmi, dan tidak lama
kemudian mereka mengumumkan rencana pernikahan mereka. Tuhan yang
menginsafkan mereka; saya tidak mengatakan apa-apa.

Seringkali kita harus bersabar saja dan mengizinkan Roh Kudus untuk
mengubah hidup seseorang. Walaupun demikian, kadang-kadang orang
perlu menerima tuntunan dari orang Kristen lainnya. Satu kesempatan
yang baik sekali timbul jikalau mereka memutuskan untuk bergabung
dengan gereja setempat. Banyak gereja memberikan sedikit pelajaran
dan penyuluhan sebelum menerima anggota baru. Waktu seperti itu
memberi keleluasaan kepada pendeta untuk bertanya mengenai beberapa
bagian kehidupan mereka yang mungkin perlu diperbaiki.

Jikalau seseorang terus berkanjang di dalam dosa mereka selama
beberapa waktu, maka mereka bisa dikategorikan sebagai "mereka yang
di dalam gereja" dan perlu ditegur. Walaupun demikian, kita perlu
bersabar dengan para petobat baru. Allah lebih mengetahui dari kita
sejauh mana mereka dapat berubah dengan segera. Jika mereka terbuka
terhadap Roh-Nya, maka Ia yang akan memperingatkan mereka. Kita
wajib berdoa agar mereka terbuka dan taat kepada Roh Allah.

Penghargaan terhadap nilai. Akhirnya, kadang-kadang ketika nilai-
nilai kita bertentangan, maka kita harus mempertimbangkan apa nilai
itu. Alkitab memberikan pernyataan yang jelas tentang kedursilaan.
Akan tetapi, ada nilai-nilai kehidupan tertentu yang tetap tidak
terlalu penting, seperti kebiasaan pribadi dalam berpakaian atau
mencari hiburan. Televisi mungkin saja dihindari oleh beberapa
orang, sedang orang lain memujinya. Beberapa orang, karena
profesinya, perlu berdandan, sedangkan yang lain menghindari cara
berpakaian seperti itu karena menghendaki kesederhanaan.

Beberapa nilai hidup bersifat pribadi dan tidak disebutkan dengan
jelas di dalam Alkitab. Masalah-masalah ini mungkin dapat
dibicarakan secara terbuka, namun jangan sampai menyebabkan
perselisihan satu dengan yang lain, baik di dalam maupun di luar
gereja.

Bila nilai hidup seseorang bertentangan dengan yang dimiliki orang
lain, kita harus melihat beratnya perselisihan itu. Jika masalahnya
amat penting, maka kita perlu mengingatkan keadaan rohani orang yang
bersangkutan. Kita harus terus mengasihi orang lain sekalipun ada
faktor-faktor lain. Jikalau kita mau berdoa bagi mereka daripada
mengeluh saja, maka kita akan bisa menyelesaikan masalah itu, itu
semua bila terjadi di dalam gereja.

-*- Sumber diedit dari: -*-
Judul Buku : Pola Hidup Kristen
Judul Artikel: Bila Nilai-Nilai Moral Saling Bertentangan
Penulis : Kathy Callahan-Howell
Penerbit : Kerjasama antara: Penerbit Gandum Mas, Yayasan Kalam
Hidup dan YAKIN, 2009.

Membina Sikap Hidup Adil
Oleh : NATAN WANIMBOYS
Dharma eva hato hanti
dharmo raksati raksatah
tasmaddharmonahantavyo
mĂ nodharmohato’vadhit, (
Maksudnya:
Siapapun yang melanggar kebenaran dan keadilan (Dharma) akan hancur. Siapapun yang menegakkan dan melindungi kebenaran dan keadilan akan dilindungi pula oleh kebenaran dan keadilan tersebut. Karena itu, kebenaran dan keadilan (Dharma) jangan dilanggar. Yang melanggar kebenaran dan keadilan akan hancur sendiri.
DALAM memandang dan mendudukkan suatu persoalan, sering orang tidak bersikap adil dan benar. Hal itu sering menimbulkan sikap saling menyalahkan. Hal itu tidak akan dapat memecahkan persoalan bahkan dapat menimbulkan persoalan baru, sedangkan persoalan lama belum juga dapat dipecahkan.


MARI BELAJAR DAN BERTUMBUH BERSAMA

TIDAK ADA KATA-KATA/TANGGAPAN/TULISAN YANG DAPAT MENYAKITIMU, KALO KAMU TIDAK MEMASUKKANNYA DALAM HATIMU

WAAA SYALOM TUHAN YESUS MEMBERKATI

BELAJAR JALAN HIDUP YANG BAIK


MARI SAUDARA-SAUDARI KITAB ELAJAR DARI KRISTUS YESUS UNTUK KITA MEMILIKI KESUKSESAN

NATAN D WANIMBOYS*-


BILA NILAI-NILAI MORAL SALING BERTENTANGAN -*-


Sebagai orang Kristen, kita berjuang agar tetap bebas dari dosa dan
perbuatan dursila. Adakalanya, khususnya sebagai petobat baru, hal
ini berarti menjauhi kawan-kawan yang mempengaruhi kita untuk

berbuat dosa. Namun, kita tidak akan bisa mempengaruhi dunia jikalaukita tidak berteman dengan orang yang belum percaya

walaupun mereka hidup dursila.

Paulus menghadapi soal ini ketika berurusan dengan jemaat di
Korintus:

"Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan

bergaul dengan orang-orang cabul. Yang aku maksudkan bukanlah
dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau
dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah
berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia
ini. Tetapi ya
ng kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu
jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya
saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala,
pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian
janganlah kamu sekali-

kali makan bersama-sama. Sebab dengan
wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar
jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di
dalam jemaat? Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi
Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-
tengah kamu." (1Korintus 5:9-13)

Di sini Paulus
d

engan jelas membedakan antara perilaku kita terhadap
orang dursila di luar gereja dan di dalam gereja. Kita harus bergaul
dengan mereka yang di luar gereja. Kristus memanggil kita untuk
mengasihi orang berdosa, bukan untuk menghakimi mereka.

a. Mereka yang di luar gereja
--------------------------
Bertahun-tahun setelah perceraian orangtua saya, seorang perempuan
datang dan h
idup bersama dengan ayah saya. Saya tetap mempunyai
hubungan yang dekat dengan ayah saya dan mulai berteman dengan pacar
ayah saya itu. Ibu saya mengeluh, "Bukankah kunjunganmu itu dapat
diartikan sebagai menyetujui hubungan mereka berdua?" Saya terangkan
bahwa ayah menge

rti betul kalau saya tidak menyetujui dosanya.
Namun, jikalau saya putuskan hubungan kami, saya tidak lagi memiliki
kesempatan untuk menunjukkan kasih Kristus.

Coba bayangkan keadaan diri Anda sebelum percaya kepada Kristus.
Mungkin, Anda tidak terlibat dalam kebejatan moral apa pun. Tetapi,
apa yang akan terjadi bila tidak ada seorang Kristen pun yang
menaruh perhatian

karena beberapa kesalahan Anda? Bagaimana Anda
akan bisa mendengarkan berita tentang Kristus?

Misalnya, Anda mempunyai seorang rekan yang homoseks. Kita sebut
saja dengan nama si Polan. Bila Anda menunjukkan sikap yang
menghukum ho
moseksnya itu, maka si Polan takkan pernah mau
mendengarkan kesaksian Anda. Tetapi bila Anda mengasihinya sebagai
seorang pribadi sebagaimana Allah mengasihinya, mungkin saja Anda
bisa membawanya kepada Kristus. Anda mungkin mempunyai kesempatan
untuk mengutarak

an bahwa homoseks itu dursila, tetapi pastikan agar
nasihat Anda itu tetap dalam kondisi persahabatan, dan kemungkinan
nasihat ini dide
ngar.

Kita tidak bisa mengharapkan orang di luar Kristus untuk hidup
sesuai dengan moral Alkitab. Banyak orang kelihatannya bisa hidup
demikian, tetapi tanpa Roh Kudus, prinsip-prinsip Alkitab terbukti
sulit untuk diikuti. Yang harus kita perhatikan ialah agar sahabat
kita yang belum seiman itu menerima Kristus, kemudian hidup moral
yang baik akan menyusul. Berusaha untuk mengubah kebiasaan seseorang
dalam homoseks, obat bius, minuman keras atau perubahan hidup
drastis lainny
a, acapkali memerlukan campur tangan Kristus yang
mengerjakan pene

busan. Jangan mengharapkan perubahan terjadi sebelum
orang itu bertobat.

Paulus mengingatkan orang Korintus untuk tetap bergaul dengan orang
dunia yang dursila. Tuhan Yesus memberi contoh ini ketika Ia bergaul
dengan orang-orang yang pekerjaannya buruk pada zaman-Nya, seperti
pemungut cukai dan pelacur. Kita harus berteman dengan orang-orang
yang ada di sekeliling kita yang belum mengenal Kristus.

Banyak orang yang hidup, bekerja, dan berteman dengan Anda,
barangkali melaku

kan hal-hal yang Anda tentang sebagai seorang
Kristen. Hal ini mungkin membatasi persahabatan Anda sebab Anda
harus menolak
untuk minum-minuman keras, berjudi, atau menipu
bersama mereka. Sudah tentu Anda tidak boleh membahayakan nilai-
nilai yang Anda anut demi persahabatan itu.

Dalam hal ini Anda dapat memusatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang
menjauhi pertentangan nilai-nilai, seperti makan siang bersama,
bermain golf, atau berbelanja bersama. Carilah kegiatan-kegiatan
yang dapat dinikmati bersama-sama yang tidak melibatkan kompromi.
Galanglah persahaba

tan Anda atas pengalaman yang positif. Selama
saat-saat seperti itu, mungkin saja Anda mendapatkan kesempatan
untuk membi
carakan kepercayaan Anda. Jika satu persoalan timbul,
jangan lupa mengutarakan pendapat Anda tanpa menghakimi sahabat
Anda. Katakan saja apa yang Anda anggap benar sesuai dengan Alkitab.
Jadikan Alkitab sebagai otoritasnya, bukan Anda.

Terlebih pula, berdoalah agar ada kesempatan untuk menyampaikan iman
Anda di dalam Kristus. Ingatlah, memberitakan Kristus itu lebih
menguntungkan bagi sahabat Anda daripada jika Anda mengutarakan
nilai-nilai hidup. Bersama Kristus akan datang nilai-nilai hidup.
Tanya saja diri sendiri, apakah Anda mempunyai sahabat non-Kristen
yang dengannya Anda dapat menggalang persahabatan? Apakah Anda
terbuka bagi
kesempatan untuk menyatakan iman Anda? Apakah Anda
mengutarakan nilai-nilai hidup Anda bila ditanya?


b. Mereka yang di dalam gereja
---------------------------
Di pihak lain, Paulus memberikan pengarahan yang berbeda sekali
mengenai orang-orang yang ada di dalam gereja. Orang-orang yang

telah menyatakan diri sebagai orang Kristen harus menjauhkan diri
dari perbuatan dursila. Paulus meminta orang Korintus untuk
mengucilkan seorang saudara seiman yang telah diperingatkan
sebelumnya mengenai perbuatan dosanya. Kemudian, Paulus
memerintahkan agar gereja menerimanya kembali setelah ia bertobat.

Orang-orang Kr

isten harus menunjukkan kejujuran. Kita harus
bertingkah laku sesuai dengan pernyataan kepercayaan kita. Sebagai
anggota ger
eja, kita harus dapat dimintai tanggung jawab satu sama
lain. Jika satu anggota hidup dalam dosa, gereja harus
memperingatkan orang itu. Yesus mengajarkan hal ini dalam Lukas
17:3, "Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia
menyesal, ampunilah dia." Kita terpanggil untuk menegur dan
mengampuni.


Baik teguran maupun pengampunan membawa kita dalam kesulitan. Kita
lebih suka menceritakannya kepada orang lain, mengeluh, dan
bergunjing. Yesus menerangkan dalam Matius 18:15-17 bahwa kita harus
menghadapi orang itu sendiri, kemudian baru dengan orang lain. Bila
kita mengasihi saudara seiman, maka kita akan menghadapinya,
khususnya apabila kita secara langsung terkena akibatnya.

Oleh sebab itu, bila seorang lelaki di dalam gereja hidup bersama
dengan pacarnya, maka kita bertanggung jawab untuk mengingatkan dia
bahwa perbuatan itu melanggar norma susila. Bila seorang perempuan
menipu sua
minya, maka wajiblah kita mengingatkan dia. Besar
harapannya bahwa nasihat yang penuh kasih itu akan membawanya kepada
pertobatan.


Yang menyedihkan adalah bahwa setelah orang itu bertobat, sering
lebih sulit bagi kita untuk mengampuninya. Rupanya, kita tidak bisa
melupakan
bahwa orang itu pernah berbuat zinah atau mencuri uang
gereja. Walaupun kita mengatakan telah mengampuninya, pikiran kita
masih menuduh perbuatan itu. Seorang yang baru menjadi Kristen
mengaku bahwa ia masih bergumul melawan homoseksualitas, lalu kita
tidak pernah mempercayai dia lagi. Sahabat kita yang telah cerai
ternoda karena kegagalannya itu.


Hakikat kekristenan adalah kemurahan. Allah mengampuni, melupakan,
dan membaharui segalanya. Bahkan, dosa-dosa yang dilakukan setelah
pertobatan pun dapat diampuni, dan tidak ada dosa yang harus dinilai
lebih buruk dari yang lainnya. Jikalau Allah bisa mengampuni sifat
egois saya, maka Ia pun bisa mengampuni perceraian sahabat saya.
Jika saudara kita bergelimang dalam dosa, kita wajib menegur, tetapi
setelah ia bertobat kita harus mengampuni dan memperbaharuinya.


Pertimbangkanlah bagaimana Anda dapat memasuki pelayanan
pengampunan. Lihat di sekeliling jemaat Anda. Apakah ada orang-orang
yang tidak diikutsertakan oleh karena pada masa silam mereka
bercerai, te
rlibat homoseksualitas, perzinahan, atau oleh karena
mereka tidak memiliki sifat yang dikehendaki gereja? Pikirkan cara-
cara Anda agar dapat mengikutsertakan mereka dalam hidup Anda dan
menolong mereka merasa diterima dalam jemaat.
c. Mereka yang m

encari
-------------------
Antara mereka yang di luar gereja dan mereka yang di dalam gereja
ada kelompok ketiga, yaitu mereka yang sedang mencari Kristus.
Mereka terkatung-katung antara permulaan kebangkitan hidup rohani
dan penyerahan sepenuhnya kepada Kristus. Selama proses ini
diperlukan banyak kesabaran terhadap mereka.

Beberapa orang mengalami pertobatan dengan segera, sedangkan orang
lain secara berangsur-angsur menjadi orang Kristen. Di dalam kedua
kelompok ini ad

a orang-orang yang mengalami perubahan hidup secara
total, berhenti melakukan perbuatan dursila dan di depan
umum hidup
sungguh-sungguh sebagai orang Kristen baru. Tetapi beberapa orang
masih bergumul dalam perubahan kehidupan mereka.

Perjalanan hidup setiap orang berbeda-beda. Kita tidak bisa
mengharapkan setiap orang untuk berubah secara mendadak. Kita harus
bersabar dan memohon kepada Tuhan agar membimbing orang itu
mengadakan perubahan yang perlu.

Dalam kelo
mpok penelaahan Alkitab saya, ada seorang lelaki dan
perempuan yang hidup serumah. Mereka saling mencintai; malahan
lelaki ini telah meninggalkan pekerjaannya untuk ikut pindah ketika
si wanita ditugaskan di kota lain. Masing-masing orang ini pernah
menikah sebelumnya dan sekarang mereka memutuskan untuk tidak kawin
resmi lagi.


Sewaktu mereka terus mengikuti penelaahan Alkitab ini, Allah mulai
mengerjak
an suatu perubahan dalam hidup mereka. Saya berdoa agar
Allah menggerakkan mereka untuk menikah secara resmi, dan tidak lama
kemudian mereka mengumumkan rencana pernikahan mereka. Tuhan yang
menginsafkan mereka; saya tidak mengatakan apa-apa.

Seringkali kita harus bersabar saja dan mengizinkan Roh Kudus untuk
menguba
h hidup seseorang. Walaupun demikian, kadang-kadang orang
perlu menerima tuntunan dari orang Kristen lainnya. Satu kesempatan
yang baik sekali timbul jikalau mereka memutuskan untuk bergabung
dengan gereja setempat. Banyak gereja memberikan sedikit pelajaran
dan penyuluha

n sebelum menerima anggota baru. Waktu seperti itu
memberi keleluasaan kepada pendeta untuk bertanya mengenai beberapa
bagian kehidupan mereka yang mungkin perlu diperbaiki.

Jikalau s
eseorang terus berkanjang di dalam dosa mereka selama
beberapa waktu, maka mereka bisa dikategorikan sebagai "mereka yang
di dalam gereja" dan perlu ditegur. Walaupun demikian, kita perlu
bersabar dengan para petobat baru. Allah lebih mengetahui dari kita
sejauh mana mereka dapat berubah dengan segera. Jika mereka terbuka
terhadap Roh-Nya, maka Ia yang akan memperingatkan mereka. Kita
wajib berdoa agar mereka terbuka dan taat kepada Roh Allah.

Penghargaan terhadap nilai. Akhirnya, kadang-kadang ketika nilai-
nilai kita bertentangan, maka kita harus mempertimbangkan apa nilai
itu. Alkitab

memberikan pernyataan yang jelas tentang kedursilaan.
Akan tetapi, ada nilai-nilai kehidupan tertentu yang tetap tidak
terlalu pe
nting, seperti kebiasaan pribadi dalam berpakaian atau
mencari hiburan. Televisi mungkin saja dihindari oleh beberapa
orang, sedang orang lain memujinya. Beberapa orang, karena
profesinya, perlu berdandan, sedangkan yang lain menghindari cara
berpakaian seperti itu karena menghendaki kesederhanaan.

Beberapa nilai

hidup bersifat pribadi dan tidak disebutkan dengan
jelas di dalam Alkitab. Masalah-masalah ini mungkin dapat
dibicarakan secara terbuka, namun jangan sampai menyebabkan
perselisihan satu dengan yang lain, baik di dalam maupun di luar
gereja.


Bila nilai hidup seseorang bertentangan dengan yang dimiliki orang
lain, kita harus melihat beratnya perselisihan itu. Jika masalahnya
amat penting, maka kita perlu mengingatkan keadaan rohani orang yang
bersangkutan. Kita harus terus mengasihi orang lain sekalipun ada
faktor-faktor la

in. Jikalau kita mau berdoa bagi mereka daripada
mengeluh
saja, maka kita akan bisa menyelesaikan masalah itu, itu
semua bila terjadi di dalam gereja.

-*- Sumber diedit dari: -*-

Judul Buku : Pola Hidup Kristen
Judul Artikel: Bila Nilai-Nilai Moral Saling Bertentangan
Penulis : Kathy Callahan-Howell
Penerbit : Kerjasama antara: Penerbit Gandum Mas, Yayasan Kalam
Hidup dan
YAKIN, 2009.

Membina Sikap Hidup Adil

Oleh : NATAN WANIMBOYS

Dharma eva hato hanti
dharmo raksati raksatah
tasmaddharmonahantavyo
mĂ nodharmohato’vadhit,

Ma

ksudnya:
Siapapun yang melanggar kebenaran dan keadilan (Dharma) akan hancur. Siapapun yang menegakkan dan melindungi kebenaran dan keadilan akan dilindungi pula oleh kebenaran dan keadilan tersebut. Karena itu, kebenaran dan keadilan (Dharma) jangan dilanggar. Yang melanggar kebenaran dan keadilan akan hancur sendiri.

DALAM memandang dan mendudukkan suatu persoalan, sering orang tidak bersikap adil dan benar. Hal itu sering menimbulkan sikap saling menyalahkan. Hal itu tidak akan dapat memecahkan persoalan bahkan dapat menimbulka

npersoalan baru, sedangkan persoalan lama belum juga dapat dipecahkan.

Mari belajar dan Bertumbuh bersama

Tidak ada kata-kata/tanggapan/tulisan yang dapat menyakitimu, kalo kamu tidak memasukkannya dalam hatimu

WAAA SYALOM TUHAN YESUS MEMBERKATI